PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CATUR PARIKSA DIPADUKAN DENGAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
DOI:
https://doi.org/10.36663/wspah.v3i1.23Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar pendidikan Agama Hindu siswa kelas XI IPB 4 SMA Karya Wisata Singaraja. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan empat tahapan meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPB 4 SMA Karya Wisata Singaraja berjumlah 33 orang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 perempuan. Metode pengumpulan yang digunakan: observasi, wawancara, dan tes prestasi belajar. Analisis data yang digunakanadalah deskriptif-kualitatif. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 37% meningkat pada siklus II menjadi 84%, demikian juga halnya pada prestasi belajar siswa terdapat peningakatan pada siklus Iditemukan; rata-rata kelas (Mean) sebesar 73.70, daya serap (DS) sebesar 73,70%, dan ketuntasan belajar (KB) sebesar 56%, meningkat pada siklus II menjadi rata-rata kelas (Mean) sebesar 84,44, daya serap (DS) sebesar 84,44%, dan ketuntasan belajar sebesar 100%. Hasil tersebut sudah melampaui dari target yang diharapkan yaitu target rata-rata kelas (M) sebesar 80, daya serap siswa (DS) sebesar 80% dan ketuntasan belajarnya (KB) sebesar 80%. Keberhasilan penelitian ini disebabkan oleh faktor penerapan model pembelajaran guru telah dilahsanakan dengan tepat dan benar sesuai setandar oprasional prosedur yang telah disusun. Direkomendasikan kepada para guru khususnya guru Agama Hindu untuk dapat menggunakan model pembelajaran ini untuk meningkatkan proses dan mutu luaran.
References
Abdurahman, Bintoro. 2000. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar: Jakarta Rineka Cipta.
Abimanyu. Soli. 2008. Strategi Pembelajaran 3 SKS. Direktoral Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Dannahauer, Karya J. 2011. Teori Hermeneutika. http://sofyanefendi. -wordpress.com
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003
Tentang Sitem Pendidikan Nasional. Jakarta: Boro Hukum dan Organisasi
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Djmarah Syaiful Bahri.2000. Pendekatan Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cita.
Dimiati, dan Moedjono . 1994. Setrategi Belajar Mengajar. Angkasa: Bandung.
Hamalik, Oemar. 1990. Psikologi Belajar dan mengajar, bandung: Sinar baru
algensindo
Nana Sudjana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Menajar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Nawani. 1984. Pengertian Prestasi Belajar Dari Hasil Belajar. http:// www.wawasanpendidikan.com/pengertian-prestasi-belajar-paraahli.
Palmer Richard E. 2005. Interpratation Theory in Schleirmacher, Dilthey, Heidagger, and Gadamer, Ter. Mansur Hery & Damanhuri M, Hermeneutika, Teori Baru Mengenai Interprestasi. Yogyakarta: pustaka belajar
Purwanto, Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Sandiyasa. 2014. Pengertin Catur Pariksa dalam Agama Hindu. http: //www. ajaranhindu.com
Ratna Wilis Dahar.1991. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
Sardiman, A.M, dkk. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Thorndike, EL. 1999. Teori Behavioristik. Bogor: Rineka Cipta