TRADISI PENGUBURAN MAYAT UMAT HINDU DI DESA TIGAWASA

Authors

  • Dewa Nyoman Sucita

DOI:

https://doi.org/10.36663/wspah.v4i1.208

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap keunikan-keunikkan dan kesederhanaan dari pelaksanaan penguburan mayat umat Hindu di desa Tigawasa. Untuk merampungkan penelitian ini digunakan beberapa metode antara lain, dalam mengumpulkan data digunakan metode wawancara dan metode kepustakaan. Dalam menganalisis data digunakan model analisis etnografi (ethnography analysis) dan hasilnya dipaparkan secara deskriptif. Adapun hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut. 1. Keunikan-keunikan Penguburan Mayat di Tigawasa antara lain: (1) tidak boleh membuat liang kubur sebelum upacara penguburan, karena kuburan tidak boleh dimasuki kecuali ada upacara penguburan/ngaben. (2) kuburan desa Tegawasa tidak disertai pura Dalem dan pura Prajapati, karena adanya awig-awig pelarangan memasuki wilayah kuburan. (3) sebagian sarana penguburan seperti bambu, kayu dan dedaunan yang diperlukan saat menguburkan harus dicari di areal kuburan tidak boleh dibawa dari rumah duka. (4) waktu penguburan tidak mencari dewasa ayu (hari baik) karena ada awig-awig desa, mayat tidak boleh didiamkan di rumah duka lebih dari 24 jam. 2. Tradisi penguburan meliputi beberapa tahapan upacara, yaitu: (1). Upacara saat meninggal ( Wawu lampus), (2). Upacara memandikan mayat (nyiramang); (3). Upacara mengusung mayat ke kuburan; (4). Upacara pembelian liang kubur dan (5). Upacara penguburan; 3. Sarana yang digunakan dalam penguburan mayat antara lain: 1). Ambuh; 2). Sisir/petat; 3). Sisig, 4). Waja; 5). Cermin/meka; 6). Uang kepeng; 7). Daun sirih; 8). Benang; 9). Mesui; 10). Daun sembung; 11). Pepage; 12). Daun penyalin/daun wi; 13). Blitbit; 14). Puung; 15). Cepu; 16). Air dan 17). Pakaian; sedangkan banten/upakara yang digunakan, diantaranya: 1). Sesagi (banten Punjung), 2). Banten aleman, dan 3). Canang gantal 21 buah.

Downloads

Published

2021-08-31

How to Cite

Sucita, D. N. (2021) “TRADISI PENGUBURAN MAYAT UMAT HINDU DI DESA TIGAWASA”, Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu, 4(1), pp. 25–36. doi: 10.36663/wspah.v4i1.208.

Issue

Section

Articles