TINJAUAN FILOSOFIS, ETIKA DAN RITUAL DALAM UPACARA NGABEN MEKELIN (SWASTA BANGBANG) DI DESA BANYUSERI

Authors

  • Ni Nyoman Suastini STKIP Agama Hindu Singaraja

DOI:

https://doi.org/10.36663/wspah.v3i1.44

Abstract

Upacara ini merupakan salah satu upacara yang unik, dan sangat sederhana baik dari pelaksanaan maupun sarana yang dipergunakan, sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat setempat. Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun masalah yang ingin diungkapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu: bagaimana filosofis, etika, dan ritual upacara Ngaben Mekelin di desa Banyuseri? Teori yang digunakan untuk membedah permasalahan ini adalah teori sistem religi dan teori simbol, sedangkan metode yang digunakan untuk mengungkap tujuan penelitian ini adalah penentuan informan, pengumpulan data dan analisis data. Filosofis Ngaben Mekelin diambil dari kisah Ramayana yang disertai dengan keyakinan penduduk desa Banyuseri sebagai penganut sekta Waisnawa sehingga pengabenan dilaksanakan secara dikubur dan menggunakan Muncuk Lalang dan Dapdap sebagai simbol orang yang meninggal apabila pada saat meninggal dulunya belum diabenkan.  Etika Ngaben Mekelin dilaksanakan dengan dua cara, yaitu: ngaben dengan disertai Sawa dan ngaben yang menggunakan Pengawak. Adapun rangkaian upacara ngaben Mekelin yang ada jenazahnya yaitu: 1. Matur Piuning, 2. Nunas Tirta, 3. Mempersiapkan Bekal, 4. Ngoncang, 5. Pebersihan/ Memandikan Layon, 6. Penguburan/ Pengabenan, 7. Nutugang/ Nelokin, 8. Nyedekang, 9. Ngingkup, 10. Majar-ajar.  Sedangkan apabila menggunakan pengawak, ngaben harus diawali dengan upacara Mungkah dan Ngreka, barulah diupacarai seperti upacara pengabenan yang ada jenazahnya. Ritual/ sarana yang digunakan sebagai bekal dalam pengabenan ini yaitu seekor babi jantan yang tidak boleh cacat dan bukan babi putih. Dalam pemakaiannya, babi ini dipotong sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

References

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hikmat, Mahi. 2011. Metoda Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

Kaler , I Gusti Ketut. 1993. Ngaben: mengapa mayat dibakar. Denpasar: Yayasan Dharma Naradha

Koentjaraningrat. 1990. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : Dian Rian.

Koentjaraningrat. 1982. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT Gramedia.

Koentjaraningrat. 1985. Manusia Dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Marjono, S. 1997. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Masputra, Nyn I Gusti Agung. 1982. Tuntunan Upakara Yadnya. Denpasar : Institut Hindu Dharma.

Nada Atmaja, I Made, dkk. 2010. Etika Hindu. Surabaya. Paramita.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

Nesawan. 1988. Proses Pengembalian Panca Mahabhuta

Pudja. 1982. Bhagawadgita. Jakarta : Mayasari.

Purwita, Ida Bagus. 1992. Upacara Ngaben. Denpasar: Upada Sastra.

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prestasi Pustaka

Sanderson, Stephan K. 1995. Sosiologi makro. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sara Sastra, Gde. 2008. Bhujangga Waisnawa dan Sang Trini. Denpasar: Pustaka Bali Post.

Singgih Wikarman, I Nyoman. 2002. Ngaben : Upacara Dari Tingkat Sederhana Sampai Utama. Surabaya:Paramita.

Singgih Wikarman, I Nyoman. 1998. Ngaben Sarat. Surabaya: Paramita.

Suardana, Ketut. 1995. Metodologi Penelitian. Singaraja: STKIP Agama Hindu Singaraja.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suharsini, Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bina Aksara.

Suwendra, dkk. 2007. Keberadaan Agama Hindu Di Tengah-tengah Pluralisme Agama dan Aliran Kepercayaan di Desa Adat Bali Aga. Singaraja : STKIP Agama Hindu Singaraja.

Tim Penyusun. 2008. Kamus Bali Indonesia Edisi ke-2. Denpasar: Yayasan Pustaka Nusatama.

Tim Penyusun. 2003. Panca Yadnya. Denpasar .

Titib, I Made. 2003. Teologi dan Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu. Surabaya : Paramita

Wiana, I Ketut. 2002. Makna Upacara Yajna Dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.

Wiana, I Ketut. 2004. Makna Upacara Yadnya Dalam Agama Hindu II. Surabaya: Paramita.

Widhiasa, I Putu. 1996. Pula Pali Wong Mati. Singaraja: surya dewata.

Wijaya, I Gede. 1981. Upacara Yadnya Agama Hindu. Denpasar: Setia Kawan.

Wiwekananda, Swami. 2008. Bhakti Yoga. Surabaya: Paramita

Yudha Triguna, Ida Bagus Gede. 2000. Mengenal Teori-Teori Pembangunan. Jakarta: Widya Dharma Universitas Hindu Indonesia. UNHI

Published

2020-02-28

How to Cite

Suastini, N. N. . (2020) “TINJAUAN FILOSOFIS, ETIKA DAN RITUAL DALAM UPACARA NGABEN MEKELIN (SWASTA BANGBANG) DI DESA BANYUSERI”, Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu, 3(1), pp. 43–66. doi: 10.36663/wspah.v3i1.44.

Issue

Section

Articles